Kamis, 03 Maret 2011

Jika Aku Menjadi Masyarakat Desa “Sentra Tanaman Obat : Usaha Agromedical Desa Nangerang”

Nangerang, sebuah desa yang terletak di purwakarta. Sebuah desa dengan posisi strategis karena memiliki jarak tempuh yang cukup dekat dengan tiga kabupaten, yaitu kabupaten Purwakarta, kabupaten Subang dan kabupaten Bandung Barat. Selain memiliki kelebihan secara geografis, desa Nangerang memiliki potensi pada sektor pertanian terlihat dari 180.009 Ha lahan di desa Nangerang digunakan untuk pertanian dan persawahan. Komoditas pertanian yang dihasilkan desa Nangerang bermacam-macam, seperti tanaman pangan dan palawija. Akan tetapi pengelolaannya belum dilakukan secara optimal.

Sebaliknya kondisi yang cukup miris terdapat pada bidang kesehatan. Desa Nangerang dengan fasilitas kesehatan yang minim yaitu tempat praktek seorang bidan desa. Warga yang memiliki masalah kesehatan hanya bisa berobat pada Bidan desa tersebut yang mana Bidan desa tersebut tidak sepenuhnya ada di desa selama 24 jam. Keadaan seperti ini tentunya memaksa warga desa Nangerang untuk melakukan metode swamedikasi. Swamedikasi adalah pengobatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengobati dirinya sendiri dengan obat yang tersedia. Swamedikasi dapat dilakukan dengan menggunakan obat tradisional maupun obat paten yang beredar di masyarakat. Penggunaan obat paten oleh masyarakat awam yang kurang paham mengenai efek samping dan Interaksi obat dalam tubuh cukup membahayakan. Sehingga swamedikasi dengan menggunakan obat tradisional oleh masyarakat desa adalah solusi yang tepat karena tidak memberikan efek samping.

Pertanian sebagai salah satu potensi yang terdapat di desa Nangerang menjadi sebuah modal untuk dapat mengatasi masalah kesehatan yang terdapat di desa Nangerang. Upayanya yaitu dengan membuat sebuah Sentra Tanaman Obat. Sentra tanaman obat merupakan sebuah usaha dengan basic agromedical yaitu pengembangan potensi pertanian khususnya tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Berkhasiat obat artinya mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau tanpa zat aktif tertentu tetapi mengandung efek sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati.

Sentra Tanaman Obat ini akan mengolah tanaman yang berkhasiat obat dalam bentuk simplisia. Simplisia adalah bagian tanaman berupa daun, buah, biji, batang, kulit batang, kulit buah atau akar yang dikeringkan. Simplisia digunakan sebagai obat dengan berbagai cara yang menimbulkan dampak fisiko-kimia terhadap tubuh seperti diminum, ditempel, untuk cuci, untuk mandi atau dihirup sebagai aromaterapi. Pengolahan tanaman obat menjadi simplisia akan meningkatkan nilai jual tanaman tersebut. Sehingga Usaha agromedical ini tidak hanya membangun aspek kesehatan dan pertanian semata, tapi memberikan dampak yang luar biasa pada sisi perekonomian desa Nangerang.

Sentra Tanaman Obat mengolah tanaman obat yang dihasilkan dari lahan pertanian desa Nangerang. Akan tetapi sentra tanaman obat ini memiliki fokus utama tanaman obat yang akan menjadi ciri khas desa Nangerang, artinya tanaman yang menjadi fokus utama tersebut yang akan menjadi target produksi terbesar sentra tanaman obat tersebut. Beberapa tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang terdapat di desa Nangerang yaitu alang-alang, belimbing wuluh, jahe merah, teh, cabe jawa, jambu, kapulaga, nangka dan aren.

Aren menjadi komoditas pertanian yang cukup banyak terdapat di desa Nangerang. Bagian tanaman aren yang berkhasiat tersebut dibuat simplisianya. Tidak hanya Aren tapi tanaman obat yang terdapat di desa Nangerang dapat diolah oleh warga menjadi simplisia. Tentu sebelumnya dengan mengadakan pelatihan pembuatan simplisia bagi warga desa Nangerang.

Sentra tanaman obat menjadi lembaga pemasaran tanaman obat yang dihasilkan warga desa Nangerang. Sehingga Sentra Tanaman Obat desa Nangerang tidak hanya dapat menyelesaikan masalah kesehatan yang ada tapi juga menjadi solusi yang tepat mengelola potensi pertanian desa yang berdampak pada peningkatkan perekonomian desa Nangerang.

Nangerang : fase hidup yang tak terlupakan :)

awalnya sore ini saya akan mencari bahan untuk tugas yang dikumpulkan besok. namun rutinitas kuliah tugas nyekre tugas kuliah nyekre membuat saya merasa penat dan teringat pada satu hiruk pikuk yang membuat saya tersengat si malarindu. ya rindu yang teramat sangat pada satu fase hidup saya. akhirnya, untuk mengobati rindu itu saya sempatkan untuk sedikit menuliskan mengejawantahkan rindu ini di sini, :)
Nangerang, satu desa yang jangankan untuk tinggal disana tahu ada desa ini pun tidak. bahkan tinggal disana selama satu bulan ah rasanya tidak mungkin saya bertahan tinggal disana. Kuliah Kerja Nyata ya KKN yang mengantarkan saya pada desa ini. sebagai mahasiswa farmasi, hanya ada 2 pilihan yaitu kabupaten subang dan kabupaten purwakarta, awalnya saya bingung mw KKN dimana. namun melihat kabupaten purwakarta yang secara jarak dekat dengan rumah orangtua saya, akirnya saya memilih purwakarta. kemudian saya dibuat bingung dengan kecamatan dan desa yang saya pilih, wanayasa menjadi kecamatan yg saya pilih karena dekat dengan ciater biar bisa jalan2,hehe, kemudian giliran desa, saya tidak mengenal 1 desa pun di kecamatan wanayasa, saya pilih desa yang namanya agak2 aneh, ya nangerang. berharap desa ini menerangi hidup saya. *halah apaan sih tya*
KKN mata kuliah nyata, nyata sebuah pengabdian untuk masyarakat. awalnya saya merasa malas untuk KKN, karena ada banyak rutinitas yang harus saya tinggalkan. selain itu yang membuat saya malas adalah saya harus tinggal bersama 18 orang lainnya yang sebelumnya tidak saya kenal. ya dari 20 orang itu hanya 2 yang saya kenal, teman sefakultas saya dan teman semasa SMP. setelah meluruskan niat dan mengembalikan motivasi bahwa semua ilmu yg saya miliki tidak akan pernah berguna tidak akan terasa manfaatnya jika tidak diaplikasikan tidak diabdikan, dan salah satu sarananya adalah KKN.
yap tepat tanggal 14 februari 2011 saya pergi KKN, kami diberangkatkan di Unpad jatinangor. hem, saya masih tidak yakin apakah saya bisa survive atau tidak ditempat KKN, saya masih merasa tidak nyaman dengan teman2 yang lain. setibanya disana, di pekan pertama tidak banyak yang kami lakukan, kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk main, makan, tidur begitu rutinitasnya. pekan ke 2 kami pun mulai menyusun jadwal dan program2. ya program2 yang menurut kami bs membantu warga disana.
dari segi kedekatan pun di pekan pertama masih biasa2 saja, kami mulai terlihat membuka diri di pekan ke 2, lebih terbuka dan merasa satu keluarga. banyak cerita yang kami habiskan disini di desa ini, sholat berjamaah, ngaji, makan di bu dodoh, jalan2, ngajar pagi,makan bakso wulan, kejadian mistis,kecelakaan itu,dan masih banyak lainnya
berbagai peristiwa itu yang semakin mendekatkan kami, hingga setiap bagian dari diri kita melebur menjadi satu,hingga akhirnya tanggal 13 februaru 2011 kami harus berpisah, kembali pada aktivitas kami masing2 difakultas masing2.
perpisahan ini yang begitu membekas karena ada satu yang hilang dari masing-masing kami, ya kebersamaan. salah satu efeknya, saya dibilang berubah oleh teman2 kampus, lebih anggun katanya haha mereka aja yang lebay kali ya, sampe2 saya mau dipertemukan dengan psikolog.
saya pun berpikir apa yang salah dari diri saya, ya ternyata saya menyadari sesuatu, sesuatu yang membuat saya berubah adalah karena saya kehilangan keluarga baru saya, keluarga KKN :).
saya kehilangan kalian, kalian unik berwarna mewarnai hidup saya. kalian berbeda, kalian cerdas dan inovatif. kalian hebat, kalian mengubah hidup syaa, termasuk orientasi hidup saya.

ya saya sayang kalian ratih.damai.anin.dini.shenny.sintya.mulki.madi.dipo.poncus.tedi.bonding.kak bor.winar.sandra.ibang.angga.abang.anggi.

terima kasih terima kasih terima kasih

:) :) :)